Bijak - Cinta

Lanjuuut, aku bakal share lagi nih file-file tentang "Bijak". Ternyata setelah aku baca-baca ulang tentang semua file di folder "Bijak" banyak juga cerita yang bisa kita ambil hikmatnya dan banyak juga pesan-pesan yang terkandung dalam cerita ini. Salah satunya cerita tentang "CINTA". Selamat membaca! :) 
Cinta...  
Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun, suatu ketika, datang badai menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. 
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. 
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh! Maaf Cinta!” kata Kekayaan, “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahu ini”. 
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta. 
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. la kian panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. 
“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan. 
Cinta sedih sekali mendengarnya. la mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta. 
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. 
Cinta putus asa. la merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”. 
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi. 
“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” Kata orang itu. 
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”, tanya Cinta heran. “Sebab”, kata orang itu, “hanya Waktu-Iah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu”.
Gimana pendapat kalian? adakah pesan yang bisa diambil dari cerita diatas? Ya, jadi dalam hidup ini emang banyak karakteristik yang bisa kita jumpai, contohnya ya kaya cerita yang diatas, ada  Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, Kecantikan. Dari beberapa karakteristik ini sebaiknya kita bisa menempatkan segala sesuatunya dengan baik, seperti kesedihan - tidak perlu kita terlalu tenggelam dalam kesedihan diri kita sendiri, namun kita juga seharusnya bisa melihat lingkungan disekitar kita, banyak kebahagiaan diluar sana yang menunggu kita. "Life must go on". Terus ada kekayaan - tidak perlu juga kita terlalu tenggelam dalam kelimangan harta yang berlebihan sehingga kita tidak bisa berbagi dengan sesama. Masih banyak orang yang kesusahan dan mungkin memerlukan kita sebagai saudara mereka untuk saling membantu satu dengan yang lainnya. "Money is not everything". Dan masih banyak lagi pesan positif yang dapat kita ambil dari cerita ini. i'll see you in the next post!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evolusi desain sepatu nike

Falikha a.k.a Nacha

Honda