Bijak - Apa Pilihan Anda?
Oke, mari kita lanjut cerita bijak yang saya dapatkan dari om saya hehehe. Cerita bijak selanjutnya ini berjudul "Apa pilihan Anda?". Mari kita baca bersama-sama, selamat membaca! :)
Apa Pilihan Anda?
Seorang bapak setengah baya bekerja di sebuah perusahaan kereta api. Pekerjaan bapak ini mudah saja. Dia hanya bertugas menarik sebuah tuas yang mengerakkan roda-roda raksasa yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan yang merintangi jalan kereta api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat dengan selamat. (Tentu saja jika jembatan tersebut tidak diangkat, kereta api itu akan mengalami kecelakaan yang sangat hebat).
Bapak ini mempunyai seorang anak, anak satu-satunya yang sangat dikasihi dengan segenap jiwanya. Suatu hari, anak ini mengunjungi bapaknya, dan bapaknya membiarkan anaknya melihat-lihat tempat kerjanya. Sewaktu anak ini menghampiri roda-roda raksasa tersebut, tiba-tiba sang anak terpeleset dan jatuh diantara roda-roda raksasa tersebut. Malang baginya... kaki anak kecil tersebut terjepit dengan eratnya di antara gerigi roda-roda raksasa tersebut. Demi melihat kaki anaknya terjepit diantara roda-roda raksasa tersebut, sang bapak dengan serta merta berusaha menolong melepaskan kaki anak tersayangnya tersebut dari jepitan gerigi roda-roda tersebut...
Setelah berusaha sekian lama, sang bapak ini masih belum bisa melepaskan kaki anaknya tersebut. Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena kesakitan. Tiba-tiba dari kejauhan terdengarlah secara samar-samar suara peluit kereta api yang memberi tanda agar jembatan itu segera diangkat. Hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan... Di dalam kecemasannya dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya, tapi masih tidak ada hasilnya...
Tidak lama kemudian suara peluit kereta api tersebut terdengar semakin jelas dan dekat. Hati bapak ini seketika menjadi hancur... Bapak ini mulai menangis dengan sedihnya. Di dalam hatinya muncul suatu keraguan... Haruskah dia mengorbankan anak satu-satunya demi menyelamatkan kereta api itu, yang penumpangnya tak ada satupun yang dia kenal? Namun jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya... berapa jiwa yang akan melayang dengan sia-sia hanya karena satu orang saja...????
Akhirnya bapak ini mengambil suatu keputusan. Perlahan-lahan diciumnya kening anaknya dengan penuh kasih sayang. Dengan hati yang sangat hancur dia mulai berdiri dan menuju ke tuas pengangkat jembatan. Dengan air mata yang membasahi sampai ke bajunya, sang bapak melihat sekali lagi pada anak satu-satunya itu... Kemudian bapak ini menarik tuasnya, jatuh lemas dan menangis sejadi-jadinya tanpa berani melihat proses kematian anaknya yang sangat tragis yang tidak pernah dibayangkan olehnya. Dia lakukan itu demi menyelamatkan orang-orang yang ada di dalam kereta api itu. Orang-orang yang sama sekali tidak mengetahui, bahwa saat itu juga mereka telah bebas dari kematian yang tragis...
Mungkin Anda belum pernah berada pada kondisi yang sedemikian sulitnya untuk menentukan suatu pilihan seperti cerita tadi. Dan sudah pasti kita tidak ingin hal seperti itu terjadi pada diri kita. Tapi kenapa harus memilih salah satu dari dua hal yang sama-sama tidak kita inginkan? Mungkin Anda berkata: "Saya baik-baik saja kok saat ini." Tetapi siapa yang bisa memastikan apa yang akan kita hadapi hari esok? Kenapa tidak kita siapkan diri kita untuk punya lebih banyak pilihan?
Kalau Anda sungguh-sungguh ingin mempersiapkan diri Anda, do something. Untuk mempersiapkan masa depan Anda. Untuk mereka yang Anda kasihi.... i'll see you in the next post!
Komentar
Posting Komentar